Kamis, 27 September 2012

Sudut

Dosa saat senja itu mulai mengartikan jatidiri ini,
Perempuan bergerak menuju gedung-gedung tertinggi itu,
Bukan semua sudut yang dia hasilkan,
Namun semua sudut itu yang menghantarkan segala langkahnya,
Hanya kita yang mengerti,
Tanpa satupun alasan dari mereka,
Mereka yang menyudutkan kita kesemua sudut gedung itu,
Kawan yang kejam,
Kawan yang sadis,
Kawan yang menikam,
Kawan yang menangis,
Hai, itu semua cara berfikir masing-masing, bukan?
Dan bukan aku yang melenyapkannya,
Perhatikanlah kedua sudut mata dari jalan hidup yang ku tempuh ini.

Rabu, 19 September 2012

Bukan keduanya

Ada atau tidak ada itu sama saja,
Bercahaya selamanya juga tidak akan indah,
Sederhana itu indah juga tidak yang ku dapatkan,
Mencari uang dengan tenaga sendiri juga belum kulakukan,
Parasit terhadap kakak,
Plagiat terhadap kakak,
Bahkan bait setiap kata orang juga tidak,
Yang kurang kasih sayang, pasti selalu bercahaya,
Yang selalu mendapat kasih sayang, pasti hanya seadanya,
Aku hanya tidak dengan keduanya,
Tuhan, aku tidak menyesal untuk dilahirkan seorang ibu yang telah berpulang duluan dariku,
Tuhan, aku hanya menanyakan beberapa hal saja,
Ini memang masih ujian buatku,
Akan indah pada waktunya,
Dan aku masih menanti,
Bukan kasih sayang, bukan juga bercahaya,
Lalu, Kau selalu merangkulku lebih dari yang lain.

keikhlasan

Menikahlah,
Aku sudah bisa hidup sederhana sekarang,
Apapun yang kau putuskan,
aku akan setujui dengan Juno (ratu angkasa dan dei perjodohan),
aku sudah bosan beralasan untuk semua temanku dengan angka 27,
Mami juga akan lega melihatmu menikah,
Jangan melangkah tanpa hati,
Aku juga sudah dewasa,
Memang selalu meniru apapun tentangmu,
Tapi sudah bisa mengatur hidup sendiri,
Percayalah, segeralah menikah
Demi masadepanmu :*

Lelaki lucu

Aku hanya bercanda, dan dia menyikapinya dengan serius,
Ucapan mulutmu yang tanpa dosa dihadapan semua temanmu,
Hai, Sakitnya minta cintamu,
Aku tidak begitu mengharapkanmu,
Aku juga merasa tidak ke GRan,
Aku tau aku wanita yang bukan impianmu,
Kamu juga bukan lelaki harapanku,
Cuman, aku tidak bisa melihatmu mencumbu wanita lain dihadapanmu,
Kamu sih,
Sok absurd,
Aku tidak melulu harta,
Jika alasanmu tidak bisa mencintaiku karna materi,
Jangan hiraukan besok itu gimana,
Jangan juga merasa kau bisa selamanya serius,
Harusnya kita jalani dulu,
Mesti tanpa bersatu, lihatlah hatiku dulu.
 

Satukan Mereka

Ibumu terdampar diayahmu,
Ibumu berenang dengan benang cinta ayahmu,
Ibumu yang tegar karna ayahmu,
Ibumu yang bersakitkan karna  ayahmu,
Sayang,
Mereka hanya tak tau sesungguhnya arti kehadiranmu serta adik perempuanmu,
Mereka lupa apa arti mereka dalam komitmen pernikahan,
Kau satu-satunya lelaki terhebat,
Jangan debatkan masalah ayahmu,
Sesungguhnya mereka membutuhkanmu,
Rangkulah mereka dengan jemarimu,
Hilangkan cairan yang berada dihati ayahmu hingga membusuk itu,
Matahari yang terbit disepanjang tahun,
Hubungan yang sudah bertahun-tahun,
Pakaikan segala peralatan wanita itu untuk ibumu,
Dengarlah, segala sesuatu itu,
Dia tetap ayahmu di sepanjang hidupmu,
Teruslah mengejar arti yang ada,
Jangan hiraukan tangan dan kaki yang melukai ayahmu,
Hiduplah untuk ayah ibu dan adik perempuanmu,
Kau satu-satunya perubah nasib mereka dari Tuhan.