Minggu, 28 Oktober 2012

Debu Jahat

Saat kau lanjut usia, aku mengira kau masih tetap menimangku,
Kau akhiri hidup ini,
Sumur dirumahmu juga kekeringan,
Kita memboyong segala kotoran itu dalam ember merah,
Tidak menyalahkanmu, kenapa kita tidak bisa sepertimu,
Bukan karna kau memanjakan kita,
Sajak indah diruang tamu,
Tidak hanya hancur karna debu,
Aspal  yang terus saja menanam emosi dalam rumah kita,
Sajak dikala senja untuk teras kita,
Aksara disaat sinetron malam ruang tv kita,
Figura yang tetap saja diam dan berdebu,
Milk yang selalu kudapatkan dikala senja beliau berjalan pulang,
Bahkan yakult untukku setiap sore hari,
Gule weekend  yang selalu menjadi upacara pagi kita,
Kenangan yang tersapu dengan debu,
Kita tetap berjuang untuk hidup yang tidak mudah ini.