Kamis, 27 Februari 2014

Absurd

Pernah ku berpaling dari sebuah rasa,
Ku kira hanya sekedar rasa,
Tapi ini beda,
Pada satu nama yang berhasrat kental dihatiku,
Dari lorong rahasia yang menyeruku mencintainya,
Sudah hampir ku sentuh,
Ku dekati,
Namun lorong waktu yang menghembuskan,
Tubuhku terluka,
Namun masih saja ku tunggu dengannya,
Inginku acuhkan bayangmu,
Namun dia berkata aku masih bisa setia menanti,
Menatapku dari matamu,
Membelai satu persatu harapan yang terlanjur berlari,
Menjauh! Kau hadirkan rasamu yang bisa ku sentuh,
Untuk mendekapnya kapan sajapun bisa kulakukan,
Dipembuluh nadi yang tersimpan harapan,
Aku menatapmu dengan cinta,
Tuhan berkata lain diesok hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar