Rabu, 20 Juni 2012

Ayah Diana

Kulirik alat yang bisa buatku jalan siang tadi,
tubuh yang 1 bulan terus dirumah.

Bekas operasi yang bagus, namun kau terserang diabetes,
mata ini tetap saja melotot ke arah muka dokter tampan itu.

Aku entah kakak yang salah atau keturunan penyakit itu yang salah,
hanya telinga saja yang salah.

Diabetes itu datang kekita kak, itu pasti,
bukan salah Ayah kan kak?

Ayah maafkan aku yang sedikit lupa akan kenangan indah bersamamu,
Ayah maafkan aku yang sempat membencimu karna kau tidak sepenuhnya berada di hidup ini,
Ayah kami kebingungan mencari wali nikah kita besok,
Ayah seluruh adikmu itu tidak saudara tulus kita setelah kau pergi,
Ayah kali ini akan ada yang abadi dari kita,
Ayah kau tak perlu cemburu jika aku terlalu membanggakan Ibu,
karna Ibu lebih lama bersamaku,

Ayah sudah 8 kali Lebaran tanpamu,
daging Kerbau kesukaanmu,
babat yang selalu khas untukmu,
hati sama jantung Kerbau yang selalu kau santap,
kita tetap adakan itu sampai Lebaran telah berakhir,
namun Ayah kau yang memulai pergi dari keluarga ini,
Ayah datanglah kemimpiku sekali saja untuk mengenalmu lagi,
Ayah kami tetap anakmu sampai mati.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar