Jumat, 29 Juni 2012

Sahabat Diana

Hari demi hari selalu mengikuti kita,
Memang salahku yang memakai tubuh ini untuk motor,
Bukan motor untuk tubuh ini,
Hingga akhirnya kau dan aku selalu saja bersama,
Tuhan memang adil,
Begitu adilnya hingga Maha membolak-mbalikkan perasaan,
Hati ini seperti berkata lain,
Memang kau yang selalu mengerti aku disaat semua berkata tentang
Harta,
Ibu,
Juga Ayah,
Perhatian itu kenapa kau bagi juga dengannya,
Persamaan ini terlalu banyak,
Hingga akhirnya aku tak sanggup kau madu,
Ditengah indahnya kehijauan itu kau selalu menyanyi untukku,
Kita juga menemukan jalan pintas untuk pulang kerumah ini,
Absurd itu selalu saja datang dihati kedua kita,
Aku memang harus tegas seperti memilih sahabat seperti Ucup dan saat ini kau,
Kau yang terdekat,
Namun kau juga tak bisa tegas seperti Ucup,
Ini bukan membandingkan,
Aku hanya tak ingin kita berpisah,
Aku ingin kita abadi tanpa kau dimiliki orang lain selain diriku,
Jangan kau menggumam tentangnya,
Itu membuatku sakit hati,
Kau sudah lupakan masalalumu,
Tapi jangan kau memadu kasih dengannya dihadapan 2 bola mataku,
Jangan kau tunjukkan romantic yang lebih selain dengan diriku,
Aku tak mau ada hati lain selain diriku,
Aku memang tidak pernah berfikir untuk bercinta diluar angkasa denganmu,
Namun aku juga tak rela kau memilih siapapun selain diriku,
Aku menodai persahabatan ini,
Aku yang terlalu egois untuk mengatur bergaulmu,
Aku yang membatasi segala hal tentangmu,
Aku juga yang memperkenalkanmu terhadap mereka,
Jangan kau memisahkan diri ini denganmu karna mereka
Jangan kau berubah seperti sebelumnya,
sebelum kau ku perkenalkan dengan mereka.

1 komentar:

  1. Sahabat ku yang jauh, ingatkah kau padaku, aku yg kau selamatkan dari hidupku sendiri. namun ku tak sepertimu yg telah melangkah jauh, aku masih mencoba tuk jadi manusia..!!!

    Aku selalu memperhatikan mu

    BalasHapus